Thursday 29 September 2022

Susunan Konsep Kontrol dalam Produksi

Dalam dunia industri, Output merupakan salah satu target yang harus di penuhi sesuai dengan Demand yang telah di tentukan sebelumnya.

Meski demikian, untuk mengatur kelancaran operasional produksi ada beberapa urutan yang jika di terapkan akan meringankan proses kontrol maupun mendapatkan target sesuai yang di inginkan.

Dalam konsep kontrol produksi, kita bisa menerapkan konsep SARDAE yaitu Safety, Attendance, Rejection, Downtime, Achievement, Efficiency.

Untuk urutan Achievement kita letakkan di proses ke 4, sebelum effisiensi dan setelah downtime. Mengapa demikian ? Karna, jika kita menyusun prioritas sesuai dengan yang sudah kita tentukan, akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan target Achievement yang tujuan akhirnya tentu saja Efficiency.

1. Safety

Safety merupakan perioritas utama dalam bekerja. inilah tonggak utama yang harus tetap terjaga, dengan mengutamakan konsep safety artinya kita menjaga area kerja dan manpower yang di dalamnya tetap aman. 

Safety dalam industri mengutamakan konsep area kerja yang aman baik layout maupun susunan yang ada di dalamnya, indikasi yang jelas untuk setiap potensial keamanan yang bisa timbul dan kemampuan individual dalam menangani kejadian kejadian yang berhubungan dengan accident yang bisa timbul.

2. Attendance

Point kedua setelah safety adalah attendance. Dalam proses produksi, tingkat ketidakhadiran yang tinggi tentu saja akan merugikan operasional. Karna plan kebutuhan manpower yang sudah di hitung sebelumnya menjadi tidak sesuai lagi. yang akhirnya akan menjadi masalah pada target bahkan berpotensi untuk shipping fail.

Jika tingkat ketidakhardiran sudah tidak sehat, maka langkah cepat untuk meminimalisir ketidakhadiran harus segera di lakukan.

3. Rejection

Rejection adalah nilai suatu produk atau bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dari minimal accepted dari sebuah produk maupun bahan (Raw).

Artinya jika tetap di gunakan akan berdampak pada cacat visual yang akan berefek pada daya tarik dari produk tersebut atau bahkan pada tingkat fungsional dari barang tersebut.

Selain berdampak langsung pada Cost material dan jug stok material, efek dari rejection memiliki potensial kerugian lainnya. Contoh adanya cost rework bahkan yang paling buruk adalah jika sudah memiliki image buruk dari konsumen.

Untuk mengatasinya adalah dengan cara melakukan pengontrolan operasional produksi dengan benar, yaitu mengikuti proses kerja sesua flow dan OS.

Selain itu juga harus di terapkan konsep 3M ( Jangan membuat, mengirim dan menerima reject ) atau dikenal dengan process assurance di setiap station.

4. Downtime

Downtime adalah terbuangnya waktu kerja produktif di saat operasional sedang berlangsung.

Hal tersebut tentu akan mengurangi effisiensi dari operasional produksi. Contoh downtime yang sering terjadi adalah seperti berikut ini :

a. Kurangnya persiapan sebelum running, (4M).
b. Terlambat start kerja dan terlalu cepat berhenti kerja, biasanya terjadi di awal, akhir dan jam break kerja.
c. Equipment yang tidak stabil.
d. Supply material tidak lancar saat running.

5. Achievement

Achievement adalah perbandingan antara planning dengan output yang di hasilkan. Sering kita jumpai khususnya Operasional produksi sering terlalu fokus kepada point achievement.

Padahal achievement bisa di dapatkan secara otomatis ketika kita sudah melakukan perencanaan kontrol dari point safety, attendance, rejection dan downtime dengan matang.

Jika kita tidak lakukan pengontrolan atau membuat sistem yang menjaga poin-poin tersebut. Biasanya achievement menjadi tidak stabil.

Maka dari itu. untuk mendapatkan achievement yang stabil peran management sangat penting disini.

6. Efficiency

Secara ringkasnya, efisiensi adalah keuntungan yang merupakan target akhir dari operasional produksi.
Intinya adalah membandingkan antara budget atau modal dan keluaran atau output yang di hasilkan.

Jika budget lebih rendah atau mininal sama, maka bisa di katakan untung. Tetapi jika lebih tinggi maka operasional yang di lakukan pasti akan rugi.

Efisiensi tidak bisa di bohongi secara lapangan, meskipun secara data bisa di manipulasi.

Tetapi bagi yang benar-benar paham, efisiensi yang berhasil akan terlihat secara nyata pada operasional produksi yang sehat dan tidak sehat yang berefek pada berat atau tidak beratnya melaksanakan operasional pada produksi.

Itulah beberapa point pengolahan produksi yang harus kita pahami sebagai orang lapangan dengan target pengiriman tepat waktu, kualitas yang terjaga dan melakukan operasional seuntung mungkin.
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments